Dimana Guru itu?, Catatan Hari Guru

Selamat hari guru.
Dimana guru itu?

Gerak sebagai sebuah prinsip dalam alam menuntut adanya kebertahapan kebertahapan dalam perjalanan hidup seorang manusia. Prosesi kehidupan inilah menjadikan hal yang realistis untuk menyandarkan diri pada yang lebih memahami dan memiliki pengalaman terhadap apa yang dipahami dalam perjalanan kehidupan tersebut.

Sebagaimana dalam buku humanisme Ali syariati bahwa untuk menjadi manusia terdapat dialektika pada diri manusia antara materi dan ruh. Dialektika itulah melahirkan sebuah proses pendidikan diri dari Bashar menuju insan. Menjadi insan haruslah menundukkan Bashar pada diri individu. Upaya upaya menjadi manusia itulah dalam himpitan dialektika diri mengharuskan adanya seorang guru untuk memberikan pengetahuan tentang diri dan tujuan diri. 

Mereka menyadarkan diri manusia untuk mengetahui diri dengan segala daya padanya. Menjadikan diri manusia untuk tetap aktif, kreatif untuk senantiasa mewujudkan kemanusiaan mereka. Mereka yang selalu ingin melihat manusia dari hari ke hari menjadi lebih manusiawi. 

Mereka yang ingin dan bersungguh sungguh menjadi manusialah adalah mereka yang mendapatkan guru dalam perjalanan kehidupan ini. 

Guru itu selalu ada, selain itu hanyalah guru yang bergantung. Melalui yang relatif/bergantung inilah pelajaran yang berharga harus sampai pada sebuah kepasrahan pada guru yang sebenarnya. 

Salam padamu sang pemilik zaman
Salam padamu kekasih tuhan
Salam padamu yang paling banyak menderita.
( Rasul Muhammad, keluarga dan sahabat terpilih).

Wallahu alam bissawab
Fadlun Sangaji ( pengasuh Ponpes Madrasah Muthahhari).

Post a Comment

أحدث أقدم