Kajian Manusia

oleh rina
Dalam forum diskusi, di jam 2.30 pagi yang ternyata kopi hitam mampu membuat mata melek dengan sangat normal atau mungkin karna semangatnya sekali untuk maju diarena diskusi hingga ngantuk pun harus mengalah pada sang pejuang subuh.

Temanya Manusia sebagai al-basyar, dalam perspektif filsafat islam. Saya merujuk pada buku Murthada Muthahari Bedah Tuntas Fitrah.

Secara definitif, konsep manusia al-basyar disini merujuk pada makhluk biologis, yang berjalan, makan, mencari dan memenuhi kebutuhan-kebutuhah hidupnya yang lebih kepada hal-hal positif. Sedangkan kata Quraish Shihab menurut akar katanya basyar berarti baik dan indah. Apa hubungannya dengan fitrah jika itu adalah hal kebaikan dan  keindahan, yang secara dominan lebih di cari oleh manusia. Bukankah itu adalah  manusiawi? Yap benar sekali, kemanusiaan manusia itulah yang menjadikan dia lebih cenderung pada hal-hal yang berbaur dengan yang namanya kebaikan, keindahan dan kebahagiaan. Jika ditarik dalam buku Bedah Tuntas Fitrah, disana telah dijelaskan mengapa manusia mempunyai kecenderungan-kecenderungan kepada hal-hal yang demikian. Jika para filsuf barat, dengan segala pengetahuan yang dimiliki dijadikan alat untuk mengetahui segala fenomena dialam semesta ini, namun alam dirinya saja tidak mereka ketahui. Apa yang menjadikan filsafat islam begitu istimewah, jika berbicara keindahan, kebaikan pastinya itu adalah umum. Karna tujuan manusia kalau kata Heideger adalah makluk dengan segala macam pertanyaan dan kegelisahan yang ingin terus mencari n mencari. Jadi pada buku ini tentu telah tuntas dibahas, dimana manusia yang secara totalitas menyukai keindahan, baik secara akhlak maupun bentuk. Manusia selalu berusaha terlihat baik, dan indah saat dipandang oleh yang lainnya misalnya saja dalam berpakaian. Itu contoh sederhana saja. Apa yang menjadikan Sebabnya manusia itu sedemikian. Kata Murthada Muthahari karena manusia terlahir mempunyai Fitrah, fitrah yang mendorong manusia untuk terus bergerak, terus membaharu, terus bertanya dan mencari hakikat sebuah kebenaran dialam objektif.  Manusia adalah makhluk yang selalu ingin mengetahui, dengan interpertasi-interpertasinya yang membutuh kan segala kerasionalan juga kelogisannya.

Post a Comment

أحدث أقدم