KRITIK TERHADAP TEORI PLATON

KRITIK TERHADAP TEORI PLATON
Nama : Rivaldi

Di sini saya akan membahas salah satu filsuf yaitu Platon, dia adalah filsuf yang menganut teori pengingatan kembalu dalam buku Falsafatuna.

Dalam teori Platon dia beranggapan bahwa sebelum kita ada di alam materi ada yang namanya Alam Arkatipe (alam kesempurnaan) di situ kita sudah mengetahui segalanya (Pengetahuan Universal) dan pada saat itu kita masih berupa Jiwa. Ketika jiwa diturunkan ke alam materi dan disatukan dengan jasad yang sifatnya materi di situ terjadi keterlupaan atas segala pengetahuan yang ada di alam Arkatipe karena awalnya jiwa yang merupakan sesuatu yang sempurna menyatu dengan jasad sesuatu yang tidak sempurna sehingga mengalami keterlupaan.

 Ketika telah menyatunya jiwa dan sajad sehingga mengalami keterlupaan. Kita sekarang yang hidup di alam materi ini hanya merupakan proses pengingatan kembali atas segala pengetahuan yang ada sebelumnya. 

Ada beberapa kritikan untuk Teori Platon yang ingin saya sampaikan:
1. Dia tidak menjelaskan secara detail terkait penyatuan jiwa dan jasad sehingga mengalami keterlupaan.
2. Pengetahuan yang dimaksud plato adalah di alam Arkatipe adalah pengetahuan yang sifatnya universal sedangkan untuk kita pahami pengetahuan universal harus ada sesuatu yang partikular, jika seperti itu berarti lebih sempurna alam materi karena pengetahuan universal bergantung kepada sesuatu yang partikular. Ketika ada pengetahuan baru yang kita dapat di alam materi berarti di alam materi bukan lagi tempat mengingat kembali melainkan mencari pengetahuan.
3. Tidak ada landasan yang jelas terkait hadirnya alam Arkatipe dan pengetahuan universal.

Tetapi di sini Platon telah mendapatkan dari mana pengetahuan itu hadir di dalam kepalanya yang katanya berasal dari alam Arkatipe. Kalau kita menganggap bahwa teori Platon ini salah, pasti ada cara bagaimana kemudian pengetahuan itu bisa hadir di dalam kepala kita dengan tidak menggunakan teori Platon. Jika kita mengatakan bahwa itu berasal dari alam melalui indra, apa yang menghubungkan masuknya sesuatu yang material menjadi sesuatu yang inmaterial ? Kalau dari saya terkait masalah ini adalah ada hukum yang menghubungkan yaitu prinsip kausalitas yang dimana ketika saya mempresepsi sesuatu pasti akibatnya ada ide dan itu tidak dapat kita tolak dan merupakan sesuatu yang niscaya.

 Ini hampir sama dengan cara kerja kamera, ketika kita mengambil gambar ada sistem kerja pada lensa yang kemudian mampu mengambil gambar dan hasilnya adalah sesuatu yang berbeda dari apa yang kita Foto. Contohnya ketika saya mengambil gambar gunung, tdk mungkin sama bentuk materi apa yang saya foto dengan hasil foto yang ada dalam kamera. Kira-kira seperti itulah proses kerja bagaimana kemudian ide yang ada dalam kepala itu bisa hadir.

Sekian dari saya analisis terkait teori Platon,  apabila ada kekeliruan dalam tulisan saya mohon kritikannya agar bisa menjadi bahan pertimbangan sekaligus pembelajaran buat saya...

Post a Comment

أحدث أقدم