PRANK : Lelucon Politik Politisi


PRANK
Oleh ; Zulfiqar Rapang
Wajahnya memelas. Tangan kanan terulur ke arah saya. Pakaian yang ia kenakan robek penuh daki. Saya lalu merogoh saku, meski jarang berderma pada pengemis sebab lebih sering bokek. Saya cuma khawatir ada kamera tersembunyi diujung sana. Lalu selang beberapa hari, viral konten Youtube berjudul "ciri-ciri orang pelit di Tana Luwu".

Belakangan prank memang sedang tren.Tepatnya: ngerjain orang. Jika di prank Youtube korbannya hanya orang tertentu, dalam politik, seringkali banyak warga-negara jadi korban akibat prank aktor-aktor politik. Saat pemilu mereka dijanji begini jika terpilih, tapi malah begitu yang terjadi.

Maka sebagai warga-negara, menjadi penting untuk memilah-milah aktor politik yang mampu bekerja dengan sebaik-sebaik pelayanan, lalu memilih ia yang telah perlahan membuktikan janji-janjinya. 

Di kampung kami Luwu Utara, pembangunan tengah memekar. Bina Marga membangun jalan Sabbang-Seko dengan dana 51 miliar. Untuk bendungan Baliase Kementerian PU mengucurkan 679,7 miliar. Menteri Perdagangan memberi 13,98 miliar untuk membangun pasar. Dari Menteri Perhubungan RI sekitar Rp 2.5 M berbentuk kapal nelayan.

Dan banyak lagi yang lainnya. Dan itu tidak datang tiba-tiba. Maka sudah seharusnya kita memilih aktor politik yang mampu berkolaborasi dan paiwai berkomunikasi dengan semua; dengan mereka yang di provinsi; dan pusat sana;.

Jika dibanding dengan beberapa tahun sebelumnya, kemiskinan kini telah menukik turun. Yang perlu dicatat apa yang dikerjakan pemerintah tidak serta merta berfungsi langsung. Dalam pengentaskan kemiskinan misalnya, dari tahun pertama bekerja, butuh waktu 3-4 tahun agar hasilnya terlihat. 

Dari sana, maka sebaiknya kita tetap memilih yang telah bekerja, meski kerja nyatanya disebut pencitraan oleh mereka. Jangan sampai, kita menjadi korban prank janji-janji manis dari yang lainnya.

Tonton Vidio di bawah ini 
https://youtu.be/BvKdaqQnVuQ

Post a Comment

أحدث أقدم