Daras Filsafat Islam
Oleh: Nurfadilla Ahmad
Assalamu’alaikum,wr.wb.,
Pengetahuan dalam defenisi Timur atau Islam adalah Ilmu itu sendiri, yaitu segala sesuatu yang ketahui. Dalam Buku Daras Filsafat Islam karya Taqi Misbah Yazdi dijelaskan bahwa pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu pengetahuan Hudhuri dan Hushuli.
Secara gamblang kita bisa menyatakan bahwa pengetahuan Hudhuri adalah pengetahuan non konsepsi, sedangkan pengetahuan Hushuli adalah pengetahuan melalui konsepsi. Hushuli adalah pengetahuan yang hadir dalam diri manusia atau pengetahuan yang berhubungan dengan rasa. Pengetahuan ini muncul secara alamiah, jadi tak perlu dipikirkan. Contohnya seperti rasa lapar, sedih, rindu, dan lain-lain.
Sedangkan pengetahuan Hushuli adalah pengetahuan yang terkonsepsi atau pengetahuan yang hadir melalui fakultas-fakultas pengetahuan, yaitu Indra, Khayal, Wahmi dan Akal. Secara sederhana, hushuli adalah pengetahuan yang hadir melalui proses mengonsepsi.
Kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan antara kedua pengetahuan ini (Hudhuri dan Hushuli) adalah hubungan Subjek Objeknya. Dimana Hudhuri Subjek dan Objeknya menyatu, artinya siapa yang mengetahui dan apa yang diketahui tidak ada disparitas. Sedangkan Subjek dan Objek pengetahuan Hushuli terpisah, apa yang kita ketahui terpisah dari kita yang mengetahui. Contohnya, saya mengetahui Kopi, Kopi adalah sesuatu diluar dari saya yang terketahui karna adanya Kausalitas, sebab saya mempersepsi Kopi akibatnya saya memiliki pengetahuan tentang Kopi.
Lebih lanjut dijelaskan dalam buku yang sama, bahawa konsep-konsep Universal dalam hal ini adalah Hushuli terbagi dalam tiga konsep, yaitu Konsep Mahiyah, Konsep Logika dan Konsep Filsafat. Ketiga konsep tersebut menjadi Urgen untuk kita dudukkan, sebab banyaknya kerancuan berfikir seringkali disebabkan karna tidak mampunya seseorang membedaka ketiga konsep ini.
Konsep Mahiyah adalah konsep yang didapatkan secara gampang-gampang saja,atau konsep yang sederhana yang didaptkan melalui persepsi Indra, misalnya konsep tentang buku, pulpen, Hp, kursi, meja dan sebagainya. Sedangkan konsep logika adalah konsep yang merupakan atribusi atau predikasi pengetahuan. Karna konsep ini hanyalah atribusi pemikiran, maka ia tidak memiliki realitas luaran, contohnya seperti konsep Universal dan Partikular. Kita memahami adanya Universal dan Partikular tetapi dia tidak ada di realitas luaran. Konsep yang ketiga adalah konsep Filsafat, Konsep yang ada dalam kepala dan juga memiliki realitas luaran tetapi tidak dapat untuk kita persepsi, contohnya konsep Cantik. Konsep tentang Cantik ada didalam kepala kita dan juga pada realitas tapi apakah Cantik itu bisa kita tunjuk di realitas sebagaimana kita menunjuk buku,pulpen dan sebagainya yang merupakan konsep Mahiyah.
Namun terkadang juga orang memahami ketiga konsep ini secara pengertian tapi bingung dalam analogi, karna beberapa hal ada yang masuk ketiga kategori tersebut, tergantung dari Objek yang mengonsepsi. Misalnya Konsep “Rindu” ada orang yang Rindunya sekedar Mahiyyah, jadi ketika Raganya bertemu terhadap objek yang dirindukan, maka rindunya juga hilang. Ada juga yang meletakkan sebagai konsep logika, yah mereka yang memelihara rindu tak bertuan,wkwk. Dan ada juga yang meletakkan rindu sebagai konsep Filsafat, walaupun ranganya telah bertemu tetap saja dia merindu, sebab bukan aksident yang ia rindukan.
Wassalam.
Gambar diambil di Agatis
Posting Komentar